Rabu, 15 Februari 2017

11 Sikap untuk Dapatkan Kebahagiaan Sejati

Hampir semua orang bisa dipastikan ingin kehidupannya membahagiakan. Walaupun pada kenyataannya rasa susah hati akan turut menyertai. Selayaknya makhluk hidup yang senantiasa diciptakan berpasang-pasangan, rasa bahagia pun agaknya  juga mempunyai pasangan : rasa duka. Hal itu tidak bisa kita mungkiri, sebab telah merupakan garis kodrati.

Kebahagiaan Sejati/Ilustrasi (sumber gambar : possibility)

Berbicara soal bahagia adalah bicara soal rasa. Rasa yang muncul dari dalam hati setiap manusia. Kemunculannya pun tidak serta merta dan dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan. Namun karena menyangkut rasa, maka bahagia yang sejati tidak mungkin berasal dari luar diri, seperti uang, kekayaan, kekuasaan, ataupun ketenaran. Kalaupun itu semua dianggap bisa memunculkan kebahagiaan, hanya sesaatlah rasa itu. Fana. 

Karena rasa bahagia yang sejati hanya muncul dari dalam diri sendiri. Dari hati. Ia muncul melalui sikap hidup yang sesuai dengan tuntutan hidup bahagia. Sikap hidup tersebut dijelaskan secara rinci dan gamblang dalam buku “Hidup Bahagia Cara Sufi”, yang ditulis oleh Sudirman Tebba. Berikut rangkumannya : 


1. Sabar

Rasa sabar adalah upaya menahan diri dari keluh kesah dan rasa benci, menahan lisan dari mengadu dan menahan anggota badan dari tindakan yang mengganggu dan mengacaukan. Itu pengertian sederhananya. 

Secara mendasar, terutama kaitannya dengan kehidupan para sufi, sabar adalah menahan diri dari keluh kesah ketika menjalankan ajaran Tuhan dan sewaktu menghadapi musibah. Sehingga di sini rasa sabar berkait dengan urusan dunia dan akhirat, yang bermuara pada pendekatan diri kepada Tuhan. 

Upaya itulah yang kemudian kita kenal sebagai iman. Dengan iman, setiap kita menjalankan perintah Tuhan ataupun tatkala menghadapi musibah, kita masih tetap akan punya harapan kepada Tuhan. Dan bukankah kita berani hidup karena ada harapan? Sementara sebaik-baik berharap adalah hanya kepada Tuhan. Bukan manusia atau yang lain.

Selain itu, iman juga akan mendorong kita untuk senantiasa berbuat dan bersikap baik. Sementara bukankah perbuatan dan sikap baik itu akan selalu melahirkan rasa senang dan menenteramkan? 

Karena itulah, jika kita dapat bersabar dalam berbuat baik, maka terbukalah satu peluang untuk hidup bahagia.


2. Syukur

Rasa syukur ini tentu saja kita tujukan kepada Tuhan. Karena begitu banyak kebaikan yang kita terima, bahkan tanpa kita minta sekalipun. Dari bersyukur ini, kita akan mendapatkan lebih banyak kebaikan lagi dari Tuhan. Itulah yang akan membuat kita bahagia. 

Tuhan sebenarnya tidak membutuhkan rasa syukur kita, sebagaimana sebenarnya Ia tidak membutuhkan pujian dari kita. Tetapi dengan bersyukur dan memuji-Nya, maka berarti ada ketaatan dalam diri kita. Ada cinta dalam diri kita. Ada prasangka baik kita terhadap-Nya. 

Dan bukankah dengan semua itu, kita akan dapat dengan mudah memperoleh kasih sayangnya?

Menurut Ibnu Qayyi al-Jauziyah, sikap syukur ini terdiri atas tiga tingkatan. Pertama yakni mengakui nikmat dari Tuhan, memuji karena nikmatnya, dan menggunakan nikmat tersebut untuk berbuat baik kepada sesama dan kepada-Nya.

Tingkatan kedua adalah syukur terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan, diwujudkan dengan menahan amarah, menyembunyikan keluh kesah, tetap memelihara sopan santun, dan menempuh jalan ilmu. Tingkatan syukur ini tentu lebih sulit, karena yang disyukuri justru berupa hal-hal yang tidak menyenangkan. Namun di sinilah kesabaran dan keridhaan kita atas ketentuan Tuhan akan teruji. Orang yang sudah memiliki sikap sabar dan ridha, tidak akan mau membedakan antara kenikmatan dan kesulitan, karena sejatinya sama-sama datang dari Tuhan. 

Adapun tingkatan ketiga adalah syukur yang membuat manusia hanya melihat pemberi nikmat, yaitu Tuhan, bukan kenikmatan atau kesulitan yang diterima. Tentu ini jauh lebih sulit dari tingkatan syukur kedua. 


3.  Ridha

Ridha berarti senang, suka, rela, menerima, menyetujui, puas, membenarkan, memandang baik, dan semoga Tuhan memberi rahmat. Dalam tasawuf, ridha berarti senang menjadikan Tuhan sebagai tuannya, senang kepada ajaran dan takdirnya. 

Orang yang telah mencintai Tuhan biasanya senang dengan segala hal yang datang dari-Nya. Baik berupa kemudahan-kemudahan maupun kesulitan-kesulitan. Sehingga apa pun yang menimpa dan terjadi pada dirinya, bukan sesuatu yang menimpa itu yang akan ia lihat, melainkan hanya Tuhanlah yang ia lihat. Ia akan selalu merasa senang, ikhlas, berprasangka baik, dan menjadikan itu sebagai salah satu bentuk kasih sayang Tuhan untuknya. 

Terkait hal ini, Tebba mengajak kita untuk belajar dari apa yang dikatakan oleh Abdullah bin Mas’ud. 



 Sungguh menjilati batu kerikil yang panas lebih aku cintai ketimbang aku mengatakan ‘seandainya itu tidak terjadi’ terhadap sesuatu yang telah terjadi, atau ‘seandainya terjadi’ terhadap sesuatu yang tidak terjadi.


Untuk memiliki rasa itu, dibutuhkan beberapa syarat. Di antaranya kita harus terlebih mengesakan-Nya dan ikhlas menjalankan ajarannya. Jika kedua syarat tersebut telah berhasil ia penuhi, maka barulah ia dapat memunculkan sikap ridha atas segala kehendak dan ketentuan Tuhan atas hidupnya.


4. Ikhlas

Dalam tasawuf, ikhlas berarti melaksanakan ibadah dan segala perbuatan semata-mata karena Tuhan. Baik sebagai bentuk ketaatan seorang hamba maupun sebagai bentuk kecintaan kepada-Nya. Semata-mata agar keduanya semakin dekat. 

Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ikhlas memiliki tiga tingkatan. Pertama ialah mengeluarkan penglihatan dari amal, bersih dari imbalan perbuatan, dan menghilangkan rasa puas terhadap suatu perbuatan. Ada tiga masalah yang dihadapi oleh orang yang berbuat amal, yaitu memperhatikan amal, mencari imbalan, dan merasa senang atas amalnya tersebut. Orang yang ingin menghadirkan rasa ikhlas, tugas pertamanya adalah menghilangkan tiga hal di atas ketika berbuat sesuatu, untuk kemudian merengkuh tingkatan kedua.

Tingkatan kedua adalah merasa malu karena walaupun sudah berupaya semaksimal mungkin, namun ia merasa belum banyak melakukan perbuatan baik. Ikhlas pada tingkatan ini meliputi lima hal, yaitu : amal, kesungguhan, merasa malu kepada Tuhan, menjaga diri dari menyaksikan amal, dan melihat amal dari mata air kemurahan dan karunia Tuhan.

Sedangkan tingkatan ketiga adalah mengikhlaskan amal dengan membersihkan amal dari kepentungan diri sendiri atau orang lain. Perbuatan tersebut dilakukan secara lurus, tulus, dan berdasarkan pengetahuan. 


5. Qana’ah

Qana’ah adalah sikap puas dengan apa yang ada, tidak tamak dan meminta terus-menerus. Sikap ini merupakan sikap orang kaya yang sejati. Karena ia tidak pernah meminta melebihi apa yang telah ia terima. 

Namun demikian, dalam hidup ia tetap diwajibkan untuk bekerja dan berusaha. Sikap ini sebenarnya hanya untuk menjaga manusia agar tidak berusaha mencari-cari sesuatu hal di luar yang sudah diterimanya dengan cara-cara yang tidak baik.


6. Raja’

Raja’ berarti berharap, mengharapkan, khawatir dan takut akan sesuatu. Dalam tasawuf, raja’ berarti mengharapkan rahmat Tuhan yang sesungguhnya selalu mengelilingi kita, namun kita jarang memerhatikannya. 

Dengan adanya sikap ini, maka hati kita akan menjadi lebih hidup dan merdeka. Karena kita punya harapan yang besar kepada Tuhan, di masa yang akan datang. Sikap ini juga bisa menimbulkan kondisi hati yang optimistis, lega, suka, dan senang. Orang yang menderita di dunia misalnya, ia akan merasa senang, bahagia, atau setidaknya deritanya akan berkurang kalau ia menggantungkan harapan kepada Tuhan untuk memperoleh keselamatan pada kehidupan selanjutnya. 


7. Cinta

Maksudnya adalah cinta kepada Tuhan dan cinta kepada dunia untuk mewujudkan cintanya kepada Tuhan. Dunia di sini maksudnya adalah sesama manusia, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan segenap isi alam semesta. 


8. Benar

Maksudnya adalah benar dalam perkataan, benar dalam niat dan kemauan, benar dalam tekad, benar dalam menepati janji, dan benar dalam amal perbuatan.  Lawan dari sikap ini adalah sifat dusta, khianat, menipu, dan curang. 

Sikap benar dapat menenangkan hati dan pikiran. Ketenangan hati dan pikiran itulah yang akan membawa kebahagiaan dalam hidup kita. Berbeda halnya dengan kecurangan, kebohongan, khianat, dan penipuan, yang hanya akan menimbulkan kegelisahan, kesengsaraan, dan pada akhirnya membawa kita pada kehancuran.


9. Berani 

Di kalangan sufi, sikap ini meliputi berani hidup menderita, sederhana, atau mencukupkan diri di tengah kehidupan material yang mewah. Karena menurut mereka mencintai kehidupan dunia merupakan masalah pokok yang menimbulkan ketakutan, kegelisahan, kecemasan, dan kekhawatiran. 

Orang yang terlalu mencintai kehidupan dunia seperti harta benda, jabatan, pekerjaan, akan sangat takut kehilangan kenikmatan tersebut. Sehingga kemudian juga akan membawa mereka pada rasa takut berkata benar karena jabatan terancam dicopot atau bisnisnya terganggu. 


10. Istiqamah

Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Abbas mengartikan istiqamah adalah menjalankan semua kewajiban manusia kepada Tuhan. Konsistensi menjadi kata kunci atas penjelasan mengenai istiqamah ini. Yakni konsisten pada jalan yang lurus dan benar dalam niat, perkataan, dan perbuatan. Untuk dapat beristiqamah, seseorang harus mampu bersikap ikhlas, senantiasa bertaubat dan berserah diri kepada Tuhan.  Sikap ini juga sangat menunjang sikap-sikap yang telah disebutkan di muka. Orang yang telah berhasil menjalankan sikap-sikap di atas secara konsisten, maka berarti jiwanya sudah matang. Jiwanya sudah tenang. Hanya orang yang jiwanya sudah matang dan tenanglah yang dapat beristiqamah. Karena itulah, sikap ini akan dapat membawa seseorang pada derajat kebahagiaan.


11.  Tawakal

Dalam tasawuf, tawakal berarti berserah diri kepada segala keputusan Tuhan, terutama setelah kita melakukan suatu upaya atau perbuatan. Jadi, tawakal di sini harus didahului oleh upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan. 

Sikap ini akan menghindarkan kita dari rasa kecewa, marah, frustrasi, stres, menggerutu, panik, gelisah, sedih, atau menyalahkan orang lain. Yang penting ‘kan sudah berusaha, hasilnya diserahkan sama Yang Di Atas, begitulah prinsip sederhana dalam bertawakal ini.


Sumber : Viva.co.id 

Senin, 13 Februari 2017

Trik Memilih Cat Rambut Sesuai Warna Mata

Jika asal-asalan maka penampilan Anda menjadi tidak maksimal.


 

Mewarnai rambut merupakan hal yang menyenangkan bagi mereka yang mementingkan penampilan. Selain dapat menciptakan karakter yang berbeda, mewarnai dapat meningkatkan suasana hati seseorang.
Meski begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mereka yang ingin mewarnai rambut. Sebab, jika asal-asalan maka penampilan Anda menjadi tidak maksimal.
Penata rambut Arie Harry mengatakan, bagi Anda yang ingin mewarnai rambut, sebaiknya perhatikan warna bola mata untuk menentukan cat rambut yang tepat. Pemilik bola mata cokelat tua atau hitam kecokelatan, biru keabu-abuan atau biru tua, abu-abu dan hazel bisa memilih cat rambut berwarna dingin, seperti hitam, cokelat keabu-abuan (beige) dan platinum.
"Perlu diketahui, warna rambut antara satu orang dengan yang lainnya tidak dapat sama. Untuk itu, perhatikan bola mata sebelum memilih warna rambut," ujar Arie.
Sementara bagi Anda yang memakai lensa kontak dengan bola mata berwarna emas kecokelatan, hijau, biru kehijauan atau tosca bisa memilih warna hangat. Anda dapat memilih warna cokelat hangat, cokelat keemasan atau warna-warna dengan dasar oranye atau merah.
Meski begitu, untuk menghasilkan warna rambut yang maksimal, penting untuk memperhatikan kesehatan kulit kepala Anda. Sebab kulit kepala yang sehat dapat membuat warna rambut menjadi berkilau dan tidak kusam.
"Untuk menghasilkan warna yang berkilau, perhatikan kesehatan kulit kepala. Sebab kulit kepala yang bermasalah dapat membuat warna rambut tidak berkilau," ucapnya.

Sumber : http://life.viva.co.id/news/read/881836-trik-memilih-cat-rambut-sesuai-warna-mata

Minggu, 12 Februari 2017

Model Rambut Bakal Jadi Tren Tahun Ini

Model Rambut Bakal Jadi Tren Tahun Ini
Aktris Dian Sastrowardoyo (Instagram therealdisastr)


Bagi para wanita, rambut adalah bagian yang sangat berharga. Untuk mempercantik penampilannya, kaum hawa pun kerap mengikuti tren model rambut terbaru.
Penata rambut Arie Harry mengatakan, untuk rambut pendek, model bob akan mendominasi tahun ini. Namun, modelnya lebih berbeda dan variatif.
"Berbeda dari yang dulu, tren potongan rambut tahun ini bob lebih mendominasi dan abadi karena enggak banyak layering dan banyak bermain di poni. Bob modern dan kasual sudah mulai ditinggalkan," kata Arie, saat ditemui dalam acara Color Certification Program dari L'oreal Professionnel di kawasan Jakarta Selatan, Jumat 10 Februari 2017.
Dia menuturkan, model rambut ini sangat tepat diterapkan bagi wanita yang memiliki gaya dinamis dan aktif. Sementara itu, untuk tren rambut panjang adalah model long layer, namun tidak terlalu tinggi.
Dan, model lainnya seperti rock layer. Model ini pada bagian depan lurus, dengan bagian bawah lebih berombak.
"Kalau untuk gaya panjang, tetap long layer enggak terlalu tinggi. Ada rock layer itu untuk gaya yang straight (lurus), tetapi gayanya ombak, atau keriting," ucapnya.


Sumber : http://life.viva.co.id/news/read/881500-model-rambut-bakal-jadi-tren-tahun-ini 

Sabtu, 11 Februari 2017

Tips Merawat Sebuah Foto




Definisi foto itu sendiri adalah sebuah gambar diam yang dihasilkan oleh kamera yang berhasil merekam suatu obyek atau kejadian atau keadaan pada suatu waktu tertentu.

Kegiatan yang berhubungan dengan foto ini diistilahkan dengan fotografi. Pada kesempatan hari ini kami akan mencoba membahas Tips Merawat Sebuah Foto agar lebih awet :


1. Hindarkan Foto Dari Sinar Matahari
Hindarilah foto dari sinar matahari langsung karena Sinar UV yang terdapat pada sinar matahari dapat memudarkan warna dan merusak foto maupun bingkai foto. Langkah paling murah dan mudah adalah menjauhkannya dari jendela atau pintu, pokoknya foto tidak terkena matahari secara langsung. Bila tidak memungkinkan, kamu bisa mengurangi kerusakan foto dengan menggunakan kaca atau acrylic dengan lapisan UV yang sering dipakai oleh fotografer untuk lensa UV. Namun, cara ini tidak melindungi bingkai dari kerusakan, tapi bisa mengurangi kerusakan akibat sinar UV yang berlebihan dari matahari.


2. Hindarkan Foto Dari Kelembaban
Kelembaban dapat menyebabkan banyak masalah seperti timbulnya bercak-bercak pada foto akibat jamur. Jadi, selalu hindari untuk memajang foto di area dengan kelembaban tinggi seperti kamar mandi atau wastafel.Untuk mengurangi kelembaban, kamu bisa gunakan produk serap air yang banyak terdapat di supermarket. Satu trik yang bisa kamu terapin adalah dengan mengalasi foto dengan kertas koran atau kertas tisu yang lebih banyak menyerap air diantara foto dan bingkai. Jangan lupa untuk mengecek secara berkala sekalian juga bersihkan bingkai dan foto.


3. Hati-Hati Menggunakan Pembersih Kaca
Pembersih kaca, terutama yang bertipe semprot dapat menyebabkan masalah bila cairan pembersih masuk lewat sela-sela lis bingkai dan masuk ke dalam foto sehingga merusak foto tersebut. Sebelum membersihkan kaca bingkai, sebaiknya lepas terlebih dahulu foto dari bingkainya.


4. Jangan Tumpuk Bingkai Foto
Terutama dalam penyimpanan, hindari untuk menumpuk bingkai foto satu sama lain karena ini dapat merusak bingkai karena pergesekan antar bingkai.


5. Bungkus Bingkai Foto Dengan Handuk Atau Koran
Bila anda semua ingin memindahkan atau membawa keluar bingkai dan fotonya, maka ini akan melindungi foto dan bingkai dari kerusakan akibat gesekan antar barang.


6. Simpan Foto Dalam Suhu Yang Stabil
Jangan menyimpan foto dalam kondisi ruangan yang berfluktuatif, seperti dekat dapur atau lebih parahnya, di dalam kulkas. Suhu panas, dingin, atau lembab dapat merusak foto, jadi hindarkan untuk menyimpan foto dari tempat-tempat tersebut.


7. Simpan Hasil Foto Dari Kamera Digital Dalam CD (Compact Disk) Atau Keping DVD.
Jangan lupa untuk menaruh kepingan CD/DVD ini ke dalam wadah khusus yang bisa kamu dapetin di banyak toko, dan beri label untuk setiap foto yang terekam. Jangan simpan hasil foto ke dalam CD-RW atau DVD-RW karena penulisan berulang-ulang dapat mempercepat kerusakan foto digital.


8. Backup Atau Gandakan Secara Berkala Foto-Foto Digital Yang Penting.
Kalau perlu, backup ke banyak tempat seperti hard disk, atau bahkan media penyimpanan di internet seperti facebook, friendster, atau bahkan lewat attachment email. Ini akan memudahkan kamu buat mencari foto-foto yang nggak sengaja hilang.


9. Lapisi Foto Dengan Plastik Laminasi (laminating) Sehingga Lebih Awet.
Biasanya, foto ukuran besar seperti foto pernikahan telah dilapisi dengan plastik laminasi doff (plastik bertekstur) atau glossy (plastik polos), namun bila tidak, minta percetakan/studio foto  untuk melapisi foto yang kamu anggap penting tersebut.


10. Simpan Foto Ke Dalam Album Foto
Ini akan memudahkan kamu untuk mengelompokkan foto sesuai waktu dan juga ini bisa menjaga kualitas foto karena tidak banyak tersentuk oleh tangan secara langsung.


Demikianlah penjelasan mengenai Tips Merawat Sebuah Foto semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.

Rabu, 01 Februari 2017

Teknik Dasar Photography



 Dasar-dasar Photography terdiri dari beberapa macam, teknik dasar ini nantinya akan menghasilkan gambar yang berbeda dan memiliki keunikan- keunikan tersendiri.

Teknik ini dibagi menjadi 2 bagian, berdasarkan kecepatan, yaitu High Speed (kecepatan tinggi) dan Slow Speed (kecepatan rendah). Di bawah ini penjabaran selengkapnya :

1. High Speed (Kecepatan Tinggi) -> speed 1/125 - 1/8000 

Freezing ->Teknik Dasar Photography yang membekukan benda bergerak, misalnya memotret orang yang sedang melompat di udara, atau memotret pesawat yang sedang terbang. Kecepatan yang dipakai minimal adalah 1/125s dengan diafragma menyesuaikan keadaan cahaya di sekitar tempat memotret.

2. Slow Speed (Kecepatan Rendah) -> speed bulb-1/60

ada beberapa macam teknik di dalam penggunaan kecepatan rendah:

A. Show Action -> secara teknis, kecepatan dari teknik ini adalah dibawah 1/60s dan diafragma di angka besar (bukaan kecil). Gambar yang dihasilkan nantinya adalah semua benda yang bergerak akan terlihat blur, sedangkan benda yang diam tak bergerak akan tetap jelas seperti apa adanya.


B. Panning -> teknik ini adalah teknik dasar paling sulit, di mana si Photographer harus mengikuti objek yang bergerak dalam memotret. Gambar yang dihasilkan adalah kebalikan dari show action, di mana objek yang bergerak akan terlihat jelas sedangkan objek yang diam akan terlihat blur. Kecepatan yang dibutuhkan bervariasi tergantung kecepatan gerak objek yang difoto. Misal ingin memotret balap mobil F1 yang bergerak dengan kecepatan 100km/jam, akan membutuhkan kecepatan rana 1/250s. Jika ingin memotret becak yang melaju dengan kecepatan 15km/jam (misalnya), dibutuhkan kecepatan rana 1/30s atau mungkin 1/15s.

C. Zooming ->Teknik Dasar Photography yang caranya adalah dengan memutar lensa (harus lensa zoom), baik itu zoom in maupun zoom out pada saat menekan shutter. Kecepatan yang dibutuhkan berkisar antara 1/10s-1/60s sesuai kebutuhan anda. Gambar yang dihasilkan adalah seperti dalam istilah film fiksi luar angkasa disebut dengan WARP (masuk ke dalam kecepatan cahaya, atau apa itu istilahnya, saya juga ga tau, hehehehe...) tips biar zoomingnya berhasil yaitu pake tripod...........

D. Bulb -> pada dasarnya, ketika shutter ditekan, maka jendela rana akan membuka dan sensor/film akan merekam gambar.Teknik bulb adalah Photography yang caranya dengan menekan shutter terus dengan timing waktu yang sudah ditentukan. Umumnya, teknik ini digunakan untuk memotret mobil bergerak di malam hari, sehingga yang dihasilkan hanyalah garis-garis lampu yang terbentuk dari mobil yang bergerak.